Selasa, 17 Mei 2011

Mei 17
Wisata Sejarah di Banda Aceh

Untuk mendukung program Visit Banda Aceh 2011, VBAY11 Connector sebagai penyedia informasi tentang Banda Aceh mulai dari Sejarah hingga Budaya dan Wisata di Banda Aceh. Berikut ini adalah daftar dan summary dari Aceh Tourism (History).

1.      Masjid Raya Baiturahman

Masjid Raya Baiturahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh yakni di Pasar Aceh merupakan mesjid kebanggan masyarakat Aceh anda bisa mencapainya dengan mobil aceh.

Sejarah mencatat pada jaman dulu ditempat ini berdiri sebuah Mesjid Kerajaan Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873 Mesjid ini dibakar, namun untuk meredam kemarahan rakyat Aceh pada tahun 1875.
 Belanda membangun kembali sebuah Mesjid sebagai penggantinya yang berdiri megah saat ini. Mesjid ini berkubah tunggal dan dibangun pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959 – 1968). Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.

2.      Kuburan Massal Korban Tsunami
Tsunami yang melanda Banda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 memakan banyak korban, baik anak-anak maupun dewasa. Hal ini membuat korban Tsunam di kubur secara Massal. Kuburan massal tersebar di beberapa titik di Banda Aceh dan Aceh Besar: Kuburan Massal Krueng Lamnyong , Kuburan Massal Ule Lheu , Kuburan Massal Blang Bintang , Kuburan Massal Lamkawe , Kuburan Massal Lingke.

3.      Gerbang Peutjoet Kerkoff
Kerkoff berasal dari  bahasa Belanda yang berarti kuburan, sedangkan Peutjoet atau asal kata dari Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh ayahnya sendiri (Sultan Iskandar Muda) karena melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengan perkuburan ini.
Pada relief dinding gerbang makam tertulis  nama-nama serdadu Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat  Aceh (setiap relief ada 30 nama); daerah pertempuran, seperti di Sigli, Moekim,  Tjot Basetoel, Lambari en Teunom, Kandang, Toeanko, Lambesoi, Koewala, Tjot  Rang - Pajaoe, Lepong Ara, Oleh Karang – Dango, dan Samalanga); dan tahun  meninggal para serdadu (1873-1910). Sekitar 2200 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun 1883 hingga 1940an dikuburkan di sini. Di antara para serdadu Belanda tersebut ada  beberapa nama prajurit Marsose yang berasal dari Ambon, Manado dan Jawa. Para prajurit Marsose yang berasal  dari Jawa ditandai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang  namanya, prajurit dari Ambon dengan tanda AMB, prajurit dari Manado dengan tanda MND, dan serdadu Belanda  dengan tanda EF/ F. Art. Di dalam Kerkoff banyak terdapat pohon bunga jeumpa dan konon katanya, sering tercium bau bunga jeumpa secara misterius.Disini juga sering digunakan sebagai tempat hunting photo para magician Aceh.

4.      Gunongan
Taman Putroe Phang, terletak di wilayah kompleks Istana Sultan Aceh di Banda Aceh. Taman ini dibuat untuk sang Permaisuri Sultan Iskandar Muda bernama Putroe Phang yang berarti Putri Pahang, yang berasal dari Pahang, Malaysia. Di taman tersebut terdapat sebuah bangunan unik, bernama Gunongan, dibuat menyerupai bukit-bukit yang terletak di Pahang, Malaysia. Bangunan tersebut dibuat atas permintaan sang Permaisuri sendiri, yang selalu rindu kampung halamannya, Pahang, yang konon berbukit bukit.

Konon, karena terlalu cintanya sang Sultan dengan istrinya, Sultan memerintahkan pembangunan Gunongan di tengah Medan Khayali (Taman Istana) sebagai tanda cintanya. Kabarnya, sang puteri selalu sedih karena memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit. Oleh karena itu Sultan membangun Gunongan untuk mengubati rindu sang puteri. Hingga saat ini Gunongan masih dapat disaksikan dan dikunjungi.

5.      Museum Ali Hasjmi

Merupakan kebanggaan lain bagi kota Banda Aceh. Bapak Ali Hasyimi yang juga merupakan mantan Gubernur Aceh, serta seorang seniman yang memiliki koleksi pribadi yang berharga dan menarik. Kini koleksi beliau dijadikan pajangan yang menarik dimuseum beliau sendiri. Benda-benda tersebut antara lain kitab-kitab karya para ulama besar Aceh tempo dulu, kemik kuno, senjata khas Aceh, cendera mata dari berbagai pelosok dunia, dan masih terdapat koleksi lainnya.

*referensi :      http://www.hinamagazine.com/

*sumber foto :
                        http://acehpedia.org/

Leave a Reply

Bagi kawan VBAY11 CONNECTOR, Terima kasih telah membaca artikel di atas. Semoga bermanfaat. Silahkan comment di sini ya. Thanks atas kerja samanya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
 

Enter your email address:

VBA Connector


Locations of visitors to this page