Selasa, 31 Mei 2011

Tradisi/Upacara Adat di Banda Aceh


Tradisi Meunineum/Keumaweueh (Nujuh Bulan)
Aceh memiliki sebuah tradisi pihak keluarga dari suami akan mengunjungi keluarga pihak istri sekaligus penghormatan terhadap calon ibu yang sedang mengandung cabang bayi. Tradisi ini dikenal dengan Tradisi MEUNINEUM atau biasa juga disebut KEUMAWEUEH. Pada saat hamil pertama seorang istri, ketika usia kehamilan mencapai 5 bulan, oleh pihak orang tua perempuan yang hamil tersebut diadakan sedikit kenduri dengan disertai nasi ketan dan dipanggil ahli famili dari pihak istri yang hamil. Setelah ahli famili dari pihak istri berkumpul, maka diadakan upacara basuh Kepala (Rhah Ulee). Upacara (keumaweuh)meunieum ini ada juga dilakukan sewaktu seorang istri hamil setelah 7 bulan.
Bahan makanan yang dibawa oleh pihak orang tua si suami ialah Bu Kulah yaitu nasi putih yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk Piramid di dalam hidang, bu leukat (nasi ketan) untuk peusunting meunantu yang sedang hamil, disertai Ayam Panggang dan Tumpou.Lauk pauk nasi ialah Ikan, Daging yang dimasak berbagai macam, Telur Ayam dan Telur Itik rebus, Telur asin (boh itek Jreuk) dan lain-lain masakan yang disusun di dalam hindang berlapis-lapis (hiding meulampoh).Buah-buahan yang dibawa ialah segala macam buah-buahan yang ada, termasuk buah-buahan untuk rujak (seunicah) sebanyak satu keranjang besar.Selain itu juga ada dibawa kue-kue (Peunajoh) basah dan kering. Maksud tujuan dari upacara adat Meunineum ini pada mulanya ialah lebih menguatkan rasa persaudaraan antara kedua belah pihak (suami-istri) dan utnuk lebih menguatkan silaturrahmi antara sesama ahli famili.

Upacara adat peucicap


Tradisi Upacara Adat Peucicap Aneuk ini dilakukan pada hari ke-7 setelah bayi dilahirkan, yaitu kepada bayi tersebut dicicipi Madu Lebah, Kuning Telur dan Air Zam-zam.Oleh pihak orang tua si suami dibawakan seperangkat keperluan bayi tersebut, yaitu ija (kain) ayunan, ija geudong (kain pembalut) bayi, ija tumpe (popok), tilam, bantal dan tali ayun (tali ayunan). Kalau dikalangan kaum hartawan ada juga yang membawa tali ayun dari emas. Selain itu juga diberikan sepersalinan pakaian kepada si istri yang baru melahirkan, yang diberikan oleh ibu mertuanya. Pada hari itu juga diadakan Akikah, yaitu menyembelih seekor kambing, cukur rambut bayi dan pemberian nama kepada si bayi, dengan upacara peusijuek dan sebaran beras- padi serta doa selamat.
Masyarakat Aceh memiliki adat tersendiri dalam memperlakukan anak yang baru lahir. Adat peucicap dan peutron bak tanoh salah satunya.
Selama 44 hari sejak lahir, ibu bayi banyak menjalani pantangan-pantangan. Ia harus tetap berada di kamarnya, tidak boleh berjalan-jalan apalagi keluar rumah. Tidak boleh minum yang banyak, nasi yang dimakan juga tanpa gulai dan lauk pauk. Begitu juga dengan makanan yang peda-pedas sangat dilarang. Selama pantangan tersebut ibu bayi selalu dihangatkan dengan bara api yang terus menerus di samping atau dibawah ranjang tidurnya. Masa pantangan inu disebut madeung.
Setelah masa madeung selesai, ibu bayi akan dimandikan oleh bidan yang merawatnya dengan air yang dicampur irisan boh kruet (limau perut). Acara mandi ini disebut manoe peu ploh peut, yang bermakna mandi setelah 44 hari menjalani masa madeueng. Pada hari ini mertuanya akan datang membawakan nasi pulut kuning, ayam panggang, dan bahan-bahan untuk peusijuek ro darah (keluar darah) menantunya pada saat melahirkan.
Setelah masa 44 hari ibunya menjalani madeueng, bayi akan diturunkan untuk menginjak tanah pertama kalinya. Prosesi adat ini disebut peutron bak tanoh. Ada juga yang melakukannya dengan mengadakan pesta besar-besaran untuk, apalagi pada kelahiran anak pertama.
Upacara Sunat Rasul

Sunat Rasul atau sering disebut Khitan merupakan sebuah upacara dimana seorang anak akan memasuki jenjang Baligh atau dewasa. Di Aceh, Sunat Rasul dilakukan setelah anak berumur antara 10 sampai 13 tahun. Untuk melangsungkan Sunat Rasul, anak yang hendak di khitan di peusijuek terlebih dahulu (ditepung tawar). Sang anak diberi pakaian adat, didudukkan diatas pelaminan layaknya pengantin yang akan menikah, namun di upacara ini sang anak ditempatkan sendiri saja tanpa pasangan.

Upacara Adat Perkawinan Aceh


Tiga hari sebelum naik Pengantin (Woe Linto) terlebih dahulu oleh pihak pengantin laki (Linto) diantar kepada pihak pengantin perempuan (dara baro) sirih inai (Ranub Gaca), Ranub lipat/Ranub Gapu 1 hidang, 1 hidang alat-lat pakaian Dara Baro, 1 Hidang Breueh Pade, 1 hidang telur rebus yang diberi berwarna, setawar sedingin, dan daun inai (Gaca) untuk inai Dara Baro. Di rumah Dara Baro diadakan acara Koh Andam.
Ba Ranup merupakan suatu tradisi turun temurun yang tidak asing lagi dilakukan dimana pun oleh masyarakat Aceh, saat seorang pria melamar seorang perempuan.
Bila lamaran diterima, keluarga pihak pria akan datang kembali untuk melakukan peukeong haba yaitu membicarakan kapan hari perkawinan akan dilangsungkan, termasuk menetapkan berapa besar uang mahar yang diterima (disebut jeunamee) yang diminta dan berapa banyak tamu yang akan diundang. Biasanya pada acara ini sekaligus diadakan upacara pertunangan (disebut jakba tanda).
Pesta pelamina dilakukan setelah melangsungkan pernikahan antara sang calon pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan, hal ini suatu tradisi atau kebiasaan yang tidak pernah hilang di dalam kultur budaya  Aceh Pidie.
 
Upacara Petujoh
           
Upacara Petujoh, yaitu Linto pulang ke rumah Daro Baro dengan rombongan kira-kira 25 orang. Di halaman rumah Daro Baro diadakan Upacara penanaman Kelapa yang dilakukam oleh Linto bersama Dara Baro. Pada Upacara Peutujoh oleh ibu Dara Baro diadakan teumeutuek (pemberian) uang kepada Linto disertai sepersalinan pakaian. Pemberian dari pihak orang tua Dara Baro, oleh Linto dibawa pulang untuk diperhatikan kepada ibu Linto. Selanjutnya boleh ibu Linto membawa nget tujoh dan peukayan tujoh kepada Dara Baro. 

*Referensi : 
http://www.acehpedia.org/
http://www.bandaacehkota.go.id/

One Response so far.

Leave a Reply

Bagi kawan VBAY11 CONNECTOR, Terima kasih telah membaca artikel di atas. Semoga bermanfaat. Silahkan comment di sini ya. Thanks atas kerja samanya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
 

Enter your email address:

VBA Connector


Locations of visitors to this page