Minggu, 05 Juni 2011

Seni Tari di Banda Aceh

Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang ditarikan oleh para wanita. Tarian ini biasanya ditarikan untuk penghormatan dan penyambutan tamu secara resmi. Ranup dalam bahasa Aceh yaitu Sirih, sedangkan Puan yaitu Tempat sirih khas Aceh. Ranup Lampuan bisa diartikan "Sirih dalam Puan". Sirih ini nantinya akan diberikan kepada para tamu sebagai tanda penghormatan atas kedatangannya. Secara koreografi tari ini menceritakan bagaimana dara-dara Aceh menghidangkan sirih kepada tamu yang datang, yang geraknya menceritakan proses memetik, membungkus, meletakkannya daun sirih ke dalam puan, sampai menyuguhkan sirih kepada yang tamu yang datang.

Tari Likok Pulo
Tarian Likok Pulo ini lahir sekitar tahun 1949 yang diciptakan oleh seorang Ulama berasal dari Arab yang tinggal di Pulo Aceh, yaitu salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Tarian ini pada hakekatnya adalah zikir kepada Allah SWT dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tari ini diadakan sesudah menanam padi atau sesudah panen padi, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian dipertandingkan dapat berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu.

Tari Poh Kipah
Tari Poh Kipah merupakan seni tari tradisional Aceh Utara yang menunjukkan gerakan - gerakan memukul kipas dengan rytme yang unik dan mengagumkan. Kipas yang digunakan dalam tarian ini adalah kipas yang dijalin khusus, terbuat dari pelepah pinang yang terdiri dari 3 atau 4 lapis yang menimbulkan bunyi yang nyaring dengan berbagai tepukan yang bervariasi sesuai dengan irama gerak dan lagu yang dibawakan.Tari Poh Kipah ini mengandung pesan - pesan keagamaan dan pembangunan dan lazimnya disajikan pada saat memperingati kelahiran Rasulullah SAW (Maulid Nabi) dan hari besar Islam lainnya.

Tari Seudati
Seudati berasal dari kata yahadatin yang mengandung mana pernyataan atau penyerahan diri memasuki agama Islam dengan mengucapkan dua kalima syahadat. Tari Seudati dimainkan oleh 8 orang laki - laki atau 2 orang aneuk syeh (Syahie) yang bertugas mengiringi tarian dengan syair dan lagu. Seluruh gerakan dari seudati berada dibawah pimpinan seorang syeh seudati.
Musik dalam tarian seudati hanya berupa bunyi yang ditimbulkan dari hentakkan kaki kritipan jari penari dan tepukan dada yang diselingi dengan irama syair lagu dari anak. syeh. Didalam tarian seudati jelas tergambar semangat perjuangan dan kepahlawanan serta sikap kebersamaan dan persatuan dengan gerakan lincah dan dinamis.

Leave a Reply

Bagi kawan VBAY11 CONNECTOR, Terima kasih telah membaca artikel di atas. Semoga bermanfaat. Silahkan comment di sini ya. Thanks atas kerja samanya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
 

Enter your email address:

VBA Connector


Locations of visitors to this page